Ikan itu makanan kaya protein, Dito harus banyak makan ikan. Ketika pulang dari sekolah, Bapak Dito suka membeli ikan dari DAIE, Ikan yang dibeli di malam hari harganya murah karena semakin malam dikon semakin besar, mendekati tutup diskon bisa sampai 50 % dari harga semula. Ikan yang sudah dibeli sering di masukkan dulu ke dalam kulkas baru beberapa hari kemudian di masak ibu. Ikan yang dijual di jepang biasanya ikan laut, sangat jarang sekali ikan air tawar atau sungai yang bisa ditemukan. Ada beberapa Ikan yang sering dibeli oleh Bapak.
Konoshiro
Ikan ini adalah ikan pantai karna sering dijumpai di sekitar pantai. Orang bule menyebut ikan ini
Shad. Ada dua jenis ikan konoshiro yang sering dibawa Bapak, yang pertama mempunyai nama latin
Nematalosa Japonika atau dalam bahasa Inggris disebut
Japanese Gizzard Shad. Ikan ini mirip sekali dengan ikan
Tawes yang sangat disukai oleh Bapak sewaktu di Jogja. Ikan ini juga mempunyai banyak duri.
Ikan Konoshiro yang kedua sering disebut Dotted Gizzard Shad. Dalam bahasa latin ikan ini disebut ikan
Konosirus punctatus. Ikan ini sebagaimana sodaranya di atas, juga banyak durinya. jadi untuk memasaknya cukup sulit. mungkin hanya bisa digoreng saja supaya duri-duri halusnya yang banyak itu bisa bisa dimakan. Di Jepang dapat kita temui Ikan Konoshiro kecil yang digoreng dengan tepung, atau dijual dalam bentuk bakso ikan.
Harga Ikan konoshiro cukup murah dibandingkan ikan lainya. mungkin karena banyaknya duri seperti ikan tawes.
Aji
Ikan kedua yang sering dibeli Bapak adalah ikan Aji atau Jack Mackerel (
tachurus japonicus). Ikan ini mirip dengan ikan gembung yang sering dibeli bapak di Jogja. biasanya ikan ini digoreng saja sama simbah ndut, tapi sama Ibu di masak pedas atau masak sambal. Ikan Aji agak lebih mahal dari Ikan konoshiro tetapi masih termasuk murah. Ikan ini tulangnya tidak begitu banyak jadi bisa dimasak tanpa digoreng dulu.
Iwashi
Ikan ketiga yang sering dibeli Bapak adalah ikan Iwashi atau ikan Sardine. Ikan ini mirip dengan ikan konoshiro, durinya banyak sekali, hanya tubuhnya lebih kecil dari konoshiro. biasanya ikan ini digoreng saja dengan tepung, lebih dikenal dengan iwashi furai atau Iwashi. Sepertinya kalau dimasak, ikan ini sangat merepotkan saat memakannya, karena banyaknya duri dalam dagingnya, tetapi sudah lama kita makan ikan sardine kalengan, etah bagaimana mereka memasaknya, atau mungkin jenis ikannya yang lain. foto ikan iwashi saya ambil dari
sini. foto pemrosesan dan pengolahan ikan iwashi dapat dilihat di website
ini.
Suzuki
Orang putih menyebutnya Sea Bass. Hidup disekitar pantai. Katanya sejak dulu orang Jepang suka mencari ikan ini, sampai ikan ini mengelami beberapa perubahan nama. Ikan ini dipercaya membawa keberuntungan. Suzuki kecil yang kurang dari 30cm dinamai "Hanego", 30 s/d 50 cm dinamai "Seigo", 50 s/d 70 cm dipanggil "Hukko", 70 s/d 90cm namanya "Suzuki", dan yang paling besar dengan ukuran lebih dari 90cm bernama "Nyudo".
Saba
Ikan Saba alias Japanese/Blue/Pacific Mackerel
(Scomber australasicus) ini juga termasuk keluarga ikan Kembung (Indian Mackerel). Sewaktu sekolah di Thailand dulu, Bapak suka beli juga ikan ini, karna ikan ini enak kalau di panggang. Di Carrefur Jogja sepertinya dijual juga ikan ini. Ada beberapa jenis saba, Ikan yang masih utuh itu Goma Saba (diambil dari sini), tetapi yang banyak dijual yang sudah dalam bentuk fillet seperti gambar sebelah (diambil dari sini). habitat ikan ini ada di perairan tropis dan sub tropis Samudera Pasifik, Laut Merah dan di Teluk Oman.
Maguro
Lebih dikenal dengan nama Ikan Tuna kalau di Indonesia. Ikan ini termasuk ikan yang mahal, satu potong kecil saja bisa 238 Yen (Sekitar 25rb rupiah), karna itu jarang dibeli oleh Bapak. Rasanya enak, mungkin karena itu harganya mahal. Dito makan ikan ini setelah dipotong kecil-kecil dan direbus oleh Ibu.
Ikan tuna banyak sih namanya, tapi yang disebut Maguro ini yang dari salah satunya adalah yang disebut Pacific Blue Fin Tuna, ikan terbesar dan tercepat di Samudera Pasifik.
Katsuo
Ikan ini juga ikan tuna, tapi jenis Skipjack Tuna (
Katsuwonus pelamis). Bapak sekali-sekali saja membeli ikan ini, karna harganya yang cukup mahal sama dengan Maguro. Ikan ini banyak terdapat di perairan tropis. Mempunyai garis-garis di tubuhnya dan bisa meluncur dengan sangat cepat. Ikan ini mempunyai kadar merkuri yang lumayan, karna itu wanita hamil dilarang makan banyak-banyak. Makanan yang diawetkan yang disebut dengan
Shiokara juga menggunakan ikan ini sebagai bahannya, terkenal dengan nama
katsuo no shiokara. Daging dari Ikan Katsuo ini sebagaimana ikan Maguro berwarna Merah tua. gambar diambil dari sini
Salmon
Ikan Salmon dapat dengan jelas dilihat dari dagingnya yang berwarna Oranye. Dito paling suka makan ikan ini, karna rasanya manis, tapi sayang harganya cukup mahal. Tiga potong saja sudah 300an Yen (30rb rupiah). Beberapa keluarga ikan salmon dikenal juga dengan nama Ikan
Trout. Bedanya hanya pada pola migrasi, kalao salmon itu bermigrasi sedangkan ikan trout tinggal menetap. Ikan Salmon tinggal di sekitar Samudera pasifik dan Utara Samudera Atlantik, tapi bisa ditemukan juga di Great Lakes di Amerika Utara. Ikan Salmon umumnya lahir di air tawar kemudian berimigrasi ke Laut dan kembali ke air tawar ketika akan bertelur, namun ada juga yang terus tinggal di air tawar.
Isaki
Terkenal dengan nama Pigfish, katanya banyak juga terdapat di sepanjang pantai tenggara Australia, QLD sampai NSW. Ikan ini biasanya di masak bumbu kuning oleh Ibu, tulangnya yang tidak begitu banyak membuat nyaman untuk di makan. Bentuknya mirip dengan Ikan Mujahir atau Nila yang biasa di makan Bapak di Jogja.
Ayu
Ikan ini termasuk ikan muara yang bisa juga di temukan di danau atau sungai. sepertinya Bapak baru sekali beli ikan ini. mungkin karena harganya yang mahal, tapi rasanya enak walau hanya digoreng saja. apalagi ditambah sambel : ). Nama lain dari ikan ini adalah Sweetfish atau
Plecoglossus altivelis.
